Hati atau Jantung, Dimanakah letak perasaan? (Part II)

Leave a Comment

selamat malam sobat! Ini adalah bagian kedua dari “salah kaprah tentang hati”…
bagi sobat yang belum sempat membaca bagian pertamanya silahkan baca disini

well di artikel sebelumnya kita dah membahas apa sebenarnnya hati dan jantung itu? Kita juga dah membahas tentang hati dan perasaan itu dalam perspektif islam, dan kali ini kita akan membahas perasaaan dalam pandangan sains.

Para ahli fisiologis menyebutkan bahwa jantung memiliki system komunikasi yang lebih luas dengan otak dari pada organ tubuh kita yang lain. DR J. Andrew Armour memastikan adanya sebuah Otak yang sangat rumit di dalam Jantung. Di dalam Jantung kita terdapat lebih dari 40.000 neuron yang bekerja dengan presisi yang sangat tinggi untuk mengendalikan detak Jantung, produksi hormon dan penyimpanan informasi. Selanjutnya informasi ini dikirim ke Otak. Informasi ini memegang peranan vital dalam kesadaran dan pemahaman.

Setelah melakukan banyak penelitian, DR. Paul Pearsall berkata: “Jantung dapat merasa dan mengingat dan ia mengirimkan getaran untuk berko-munikasi dengan Jantung-jantung lain. Ia juga membantu pengaturan immunitas tubuh. Ia juga mengirimkan informasi pada setiap detakan ke seluruh tubuh“ Beberapa peneliti bertanya: “Mungkinkah ingatan tetap di lubuk Jantung terdalam?” Di dalam Bukunya, Dr Paul menulis: “Saat tiba-tiba Anda merasa gembira atau sedih, Anda menempelkan tangan di dada tanpa Anda sadari”

Para peneliti memastikan Jantung dengan pengaturan harmonisnya mengendalikan seluruh tubuh. Hal yang dianggap sebagai metode menghubungkan semua sel saat darah mengalir ke setiap sel kemudian memberi makan tidak saja dengan oxygen tapi juga informasi.



Di HeartMath Institut, mereka menemukan Jantung memiliki medan listrik yang kuat yang mempengaruhi lingkungan sekelilingnya. Karenanya manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain dengan Jantungnya tanpa berbicara. Mereka juga menemukan relasi antara pulsa Jantung dan gelom-bang yang dipancarkan dari Otak (gelombang Alfa). Semakin banyak Jantung berdetak semakin banyak gelombang ditransmit dari Otak. Heart Math Institut telah melakukan banyak percobaan untuk membuktikan Jantung memancar getaran electromagnetik yang mempengaruhi Otak. Maka, Jantung boleh jadi mempe- ngaruhi kesadaran dan pemahaman manusia. Mereka juga telah menemukan bahwa Jantung memancarkan medan listrik yang kuat yang mengendalikan seluruh tubuh manusia.

Dr. Armour berkata bahwa Jantung memiliki sebuah sistem spesial dalam pengolahan informasi yang datang dari seluruh tubuh. Dan keberhasilan setiap pencangkokan jantung bergantung dari sistem syaraf dari jantung donor dan kemampuannya beradaptasi dengan pasien.

Pasien-pasien yang jantung aslinya diganti dengan jantung buatan akan mengalami perubahan psikologis, hal ini di buktikan oleh penelitian Prof. Gary Schwartz.
Prof. Gary Schwartz specialis Kejiwaan di Universitas Arizona dan Prof. Linda Russek yakin kalau jantung memiliki kekuatan khusus yang membuatnya dapat menyimpan dan mengolah informasi. Karenanya memori itu tidak saja ada di Otak tapi juga di Jantung. Prof Gary melakukan penelitian yang melibatkan lebih dari 300 pasien yang melakukan operasi pencangkokan Jantung. Dia menemukan kalau semua pasien itu mengalami berbagai perubahan psikologis setelah operasi.

Temuan menarik  lainnya pada semua orang yang mengganti Jantungnya dengan jantung buatan, mereka telah kehilangan perasaan dan kemampuan untuk mencinta. Pada 11/8/2007, koran Washington Post memuat laporan tentang Peter Houghton yang melakukan operasi pencangkokan jantung buatan. Dia berkata: “Perasaanku telah berubah, Saya tidak mampu mengetahui apa yang Saya benci dan apa yang Saya cintai bahkan Saya tidak punya rasa apapun kepada cucu-cucu Saya”.

Rollin McCraty dan Mike Atkinson melakukan penelitian yang dipublikasikan di pertemuan tahunan Pavlovian Society. Mereka menemukan adanya hubungan antara Jantung dan Kesadaran. Mereka membuktikannya dengan mengukur aktivitas electromagnetik Jantung dan Otak saat orang berusaha memahami sesuatu. Mereka menemukan bahwa saat performa Jantung pada level rendah, Kesadaran pun akan rendah.

Dari temuan-temuan ilmiah tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi jantung yang sesungguhnya adalah lebih dari sekadar memompa darah dan menyuplai oksigen, namun juga berfungsi untuk berfikir dan merasakan berbagai emosi yang terjadi dalam diri kita. Itulah karenanya, ketika kita merasa sedih, kecewa, marah, atau bahagia tanpa sadar tangan kita memegang dan mengelus dada, karena di dalam jantung yang tersimpan dalam dada itulah segala perasaan bermuara.

Semua hal diatas juga dapat dibuktikan secara sederhana, ketika kita merasa takut, marah, atau sedang gerogi bukankah jantung kita yang berdebar-debar /berdegup lebih kencang bukan hati kita.

Dan berdasarkan penelitian para ilmuan-ilmuan diatas jelaslah bahwa jantung bukan hanya sekedar organ pemompa darah tapi lebih kepada oragan yang sangat vital yang menentukan karakter kita sebagaimana islam telah menjelaskannya dalam al quran dan hadis nabi ribuan tahun lalu, dan berarti kita juga telah melakukan kesalahan dalam membicarakan kata Hati (perasaan) ini, karena yang kita maksud sebenarnya bukanlah organ hati tetapi adalah organ jantung karena pada saat kita mengucapkan hati kita pun menunjuknya kearah jantung Bila dilakukan perbandingan dengan dua bahasa dunia lainnya, yaitu Arab dan Inggris, kerancuan seperti dalam bahasa Indonesia ini ternyata tidak terjadi dalam dua bahasa tersebut. Dalam bahasa Arab organ tubuh dalam dada yang bernama jantung itu disebut dengan nama قلب (!!qalb!!). Demikian pula ketika berbicara mengenai perasaan, untuk menyatakan hati senang misalnya diungkapan dengan فرح قلبـــــي (fariha qalb-i).  begitu pula dalam bahasa inggris organ jantung adalah Heart dan  ketika mengungkapkan perasaan juga menggunakan kata Heart misalnya “don’t hurt my hearth” Ini menunjukkan adanya konsistensi bahasa, baik secara fisik maupun psikis, sama merujuk pada satu organ tubuh yaitu qalb atau jantung.
 
semoga artikel ini bisa memberi manfaat :)



Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment